Minggu, 29 Maret 2015



#TUGAS SOFTSKILL 2



SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan.
Sejarah perkembangan kesehatan mental pertama kali itu pada jaman nenek moyang yang mengalami gangguan mental seperti halnya homo sapiens sendiri . Mereka mengalami kecelakaan dan demam yang merusak mental . Jadilah manusia yang dengan rasa putus asa selalu berusaha buat menjelaskan tentang penyakit mental . Dengan kesehatan mental ini kita dapat bandingkan dengan mata uang yang mempunyai dua sisi yang di sisi satunya sakit dan yang di sisi satunya lagi baik . Di sisi ini dapat dilihat kemungkinan di kedua sisi itu kira kira 50:50 .

Perlu diketahui disini sejarah tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi mengenai penyakit mental dan cara menghilangkannya. Hal ini disebabkan oleh dua alasan , yaitu (1) Sifat dari masalah yang disebabkan oleh tingkah laku abnormal membuatnya menjadi merasa ketakutan. (2) Perkembangan semua ilmu pengetahuan begitu lambat , dan banyak kemajuan yang sangat penting. Pada masa awal awal orang yang sakit mental dapat dipahami secara seluruh sering diperlakukan dengan kurang baik. Di jaman prasejarah pun manusia purba sering kali mengalami gangguan mental baik fisik maupun gangguan gangguan yang baik. Di jaman prasejarah ini juga terdapat perawatan-perawatan untuk penyakit gangguan mental yaitu : menggosok,menjilat,mengisap dan memotong.
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karna masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Hal ini lebih karna mereka sehari-hari hiduo bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa bukan lagi sebagai gangguan.

Gangguan mental Tidak Dianggap Sebagai Sakit
Pada tahun 1600 dan sebelumnya , orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan terhadap masyarakat ini menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karna mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitarnya.
Sejarah kesehatan mental merupakan cerminan dimana pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat terhadap gangguan mental di dunia Barat antara lain :
– Akibat kekuatan supranatural
– Dirasuk oleh roh atau setan
-Dianggap kriminal karna memiliki derajad kebinatangan yang lebih besar
– Dianggap sakit
Tahun 1692 mendapatkan suatu pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena shir atau guna-guna. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.
Gangguan Mental Dianggap Sebagai Sakit
Tahun 1724 pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
Tahun 1812 , Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu yang menangani masalah penanganan secara mental. Antara tahun 1830-1860 di Inggris timbul menangani pasien sakit jiwa. Pada masa ini tumbuh penanganan dirumah sakit jiwa merupakan hal ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan.
Melawan Diskriminasi Terhadap Gangguan Mental
Dunia medis memberikan pandangan tersendiri terhadap pemahaman mengenai gangguan mental. Dunia medis memandang penderita gangguan mental sebagai betul mengalami sakit. Dunia medis melihat sakit mental sebagai berakar dari sakit ketubuhan terutama otak.
Ilmu perilaku yang semakin berkembang juga memberikan pemahaman tersendiri mengenai gangguan mental. Berdasarkan pandangan ini penderita gangguan mental dimaknai sebagai ketidakmampuan mereka untuk melakukan penyesuaian diri yang sesuai dengan realitanya.


SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL DILIHAT DARI ZAMAN KE ZAMAN
Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Zaman peradaban awal
1. Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
3. Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the Mental Hygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act., yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi:
1. Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2. Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3. Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental.
4. Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health Organization.


KONSEP SEHAT
Konsep Sehat itu adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat. Itu adalah pengertian sehat yang saya mengerti pada awalnya. Dan setelah sekian lama Sehat Kita Semua tidak memposting makan pada kali kesempatan ini setelah vakum cukup lama akan memberikan hal sedikit tentang beberapa hal yangb berhubungan dengan konsep dan pengertian sehat ini. Hidup sehat dan dalam kesehatan akan sangat membantu kita dalam melakukan berbagai macam aktifitas kehidupan sert arutinitas yang bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Karena bila dalam keadaan sekita atau poun kurang sehat maka hal ini akan mempengaruhi akan produktifitas kita juga.Dimulai dari apa yang dimaksud dengan pengertian sehat ini. Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dan beberapa pengertian sehat lainnya yaitu diantaranya :
1. Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. ( Menurut Pender, 1982 )
2. Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
3. Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. (Menurut Paune, 1983)

1.Konsep sehat beserta dimensinya
Sehat ??????? Suatu kata yang ada di dalam Kamus Bahasa Indonesia yang mempunyai banyak arti. Di dalam artinya saya mengambil satu arti yang sangat simple yaitu terbebas dari segala penyakit. Siapa yang tidak tahu dan kenal dengan kata itu. Semua orang selalu menanamkan kata itu kedalam kehidupannya, mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang dewasa, namun tidak hanya memilikinya , tapi harus di terapkan. Baik dalam postingan saya kali ini , saya akan memberikan penjelasan secara menyeluruh tentang konsep sehat menurut dimensi-dimensinya, mengetahui sejarah perkembangan kesehatan mental, serta disuguhkannya kedua penjelasan tersebut menurut macam-macam teori kepribadian sehat menurut aliran-aliran dalam psikologi.
          Konsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Dan menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.

                   WHO pun mengembangkan defenisi tentang sehat. Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunannya, dan memelihara serta mengembangkannya.

Konsep-konsep kesehatan dikembangkan berdasarkan :

Dimensi Emosional
      Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih       dan senang.

Dimensi Intelektual
              Memecahkan masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut. Misalnya ,berhenti sejenak dan memijit pada bagian kaki yang keseleo saat bermain futsal.
Dimensi Fisik
                   Suatu kondisi tubuh yang di haruskan dengan kondisi tubuh sehat.
Dimensi Sosial
          Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup yang lebih besar dan dapat berinteraksi dengan baik
Dimensi Spiritual
                  Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan menyerahkan diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing. Misalnya , ketika di diagnosa menderita penyakit kronis , adakalanya selalu memohon dan meminta kesembuhan kepada Allah swt.

Daftar pustaka
Sarwono, Sarlito W. (2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers.
          Schultz, Duane.(2011).psikologi pertumbuhan:model-model kepribadian sehat.Yogyakarta:Kanisius
Semioun, yustinus.2006. Kesehatan Mental 1.Yogyakarta : Kanisius
Sutardjo A. Wiraminardja.2010.Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika aditama

Minggu, 15 Maret 2015

kesehatan mental#



Kesehatan mental#

Merdeka.com - Assyifa Ramadhani (19) dan Ahmad Imam Al Hafitd harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sebagai pembunuh Ade Sara Angelina Suroto. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pusat sudah mengganjar mereka dengan hukuman 20 tahun penjara.

"Menyatakan terdakwa Assyifa Ramadhani telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindakan pembunuhan secara sengaja. Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Assyifa Ramadhani selama 20 tahun penjara," kata Ketua Majelis Hakim, Absoro di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, kemarin.

Vonis ini lebih ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang meminta mereka dihukum seumur hidup. Keduanya terbukti melakukan pembunuhan itu secara keji hanya karena alasan cemburu dan perbuatannya itu telah mengakibatkan keluarga korban terluka.

"Tidak ditemukan alasan-alasan meringankan," kata Absoro.

Sepanjang persidangan ini bergulir sejak 19 Agustus lalu, derai mata dan tangisan histeris kerap terdengar baik dari keluarga almarhum Ade Sara, Hafitd dan Assyifa, maupun keluarga terdakwa. Kedua pelaku pun seolah baru tersadar dan menyesali perbuatannya setelah duduk di kursi pesakitan.

Aliran Psikoanalitik terdiri dari dua variasi yakni personal dan interpesoanal, bagaimana kepribadian mempengaruhi belajar dan perilaku. Aliran personal dari teori psikoanalitik adalah tradisi Sigmund Freud yang berpendapat bahwa orang bertindak atas dasar motif yang tak disadarinya maupun atas dasar pikiran, perasaan dan kecenderungan yang disadari dan sebagaian disadari.
Dasar pendapat dan pandangan Frued berangkat dari keyakinan bahwa pengalaman mental manusia tidak ubahnya seperti gunung es yang terapung di samudra yang hanya sebagian terkecil yang tampak, sedankan sembilan persepuluhnya dari padanya yang tidak tampak, itulah yang merupakan bagian /lapangan ketidak sadaran mental manusia berupa pikiran kompleks,perasan dan keinginan-keinginan bawah sadar yang tidak dialami secara langsung tetapi ia terus mempengarui tingkah laku manusia.
Bagi Frued segala bentuk tingkah laku manusia bersumber dari dorongan-dorongan alam bawah sadar. Dialektika antara kesadaran dan ketidaksadaran ini dijelaskan Frued dalm tiga system kejiwaan


1.  Id

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.


2.   Ego

Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.

3.   Superego

Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :
  1. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah. 
  2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar. 
  3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari Super ego terhadap Id dan Ego. 
  4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya. 
  5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan. 

Analisis
Melihat kasus diatas tentang pembunuhan yang disebabkan oleh perasaan cinta yang berlebih
Sehingga pikiran dan perasaannya dibutakan yang menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran atas apa yang telah dilakukannya , para tersangka bisa saja melakukan pembunuhan diatas dengan tidak sadar.apalagi tingakt emosional para remaja cenderung tidak stabil
Kesehatan mental yang terganggu bisa menyebabkan . Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya . Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yakni dapatdilihatdalambeberapasegi,antaralain:
Perasaan


Sumber

www. Merdeka.com
Ucupanda02’s Blog. (2012). Ucupanda02’s Blog. Teori kepribadian sehat. https://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/.[10 Maret 2015]
Psikologi Zone. (2010). Psikologi Zone. Teori Sigmund Freud. http://www.psikologizone.com/teori-sigmund-freud/06511598. [11 Maret 2015]

Riyanti, D.B.P., H. Prabowo. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma